Assalamu'alaikum Wr Wb

Pelajarilah ILMU, mempelajarinya karena Allah adalah KHASYAH, Menuntutnya adalah IBADAH, mempelajarinya adalah TASBIH, mencarinya adalah JIHAD, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah SHADAQAH, menyerahkan kepada ahlinya adalah TAQARRUB. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian.

Wa'alaikumsalam Wr Wb


Jumat, 16 April 2010

--- AKIBAT BUAH TERLARANG ---

Maraknya Pacaran Berujung Zina...,
“Seandainya saja aku bisa mengembalikan waktu dan kembali berpikir sebelum melakukan tindakan yang mengerikan itu. Aku telah terperosok dalam dosa. Lihatlah apa yang telah aku perbuat. Tidak akan ada lagi orang yang mau menerima diriku.”

Keluhan di atas sering muncul berulang kali di dalam benak para pemuda dan remaja yang terlibat dalam kenikmatan semu dari pacaran. Betapa sering mereka yang notabene adalah teman-teman kita diperingatkan bahwa hubungan terlarang itu akan mendatangkan hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, tampaknya mereka lebih mendengarkan bisikan setan yang ‘agung’ dan indah untuk kemudian melakukan hal-hal berdosa. Hanya segelintir remaja atau pemuda saja yang menyadari bahwa berpacaran dan hal-hal terlarang di dalamnya dapat menghancurkan ketenangan pikiran dan bahkan kehidupan mereka.

Banyak pemuda dan remaja hidup dalam kegelapan total. Allah SWT menjadikan hubungan pria-wanita yang terlarang adalah haram, demi kebaikan mereka. Bagaimanapun, sayangnya, jiwa kita acapkali lebih dekat dengan hasrat-hasrat dunia serta kenikmatan-kenikmatannya. Sehingga meninggalkan kita dengan visi tidak jelas dan terjebak dalam kesesatan.

Pertanyaannya, mengapa banyak remaja dan pemuda membiarkan hal itu terjadi pada diri mereka? Mengapa begitu sulitnya memahami bahwa setan bisa mengendalikan jiwa kita melalui ‘izin’ yang kita berikan kepadanya? Seandainya mereka mau berpikir tentang konsekuensi dari kelakuan-kelakuan yang mendatangkan dosa, maka mereka bisa terselamatkan dari penderitaan dan huru-hara. Jika mereka mau sejenak berpikir, maka sejatinya mereka dapat bergerak menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Jangan pernah lupa bahwa Allah senantiasa melihat dan mengawasi. Ingat bahwa akibat dari maksiat adalah selalu menimbulkan hal-hal destruktif.

Angka kehamilan di luar nikah pada masyarakat muslim semakin hari semakin bertambah. Banyak muslim yang menyangkal dan menolak hal tersebut. Mereka menyatakan, tak mungkin hal itu dilakukan seseorang yang berlabel “muslim”. Mereka menutup mata atas fenomena maraknya kehamilan di luar nikah.

...Angka kehamilan di luar nikah semakin hari semakin bertambah. Banyak muslim yang menyangkal dan menolak hal tersebut. Mereka menutup mata atas fenomena ini...

Inilah yang menjadi inti persoalan; apa yang memicu para pemuda dan remaja muslim terjebak hasrat birahi terlarang yang membuat mereka terlibat pacaran dan hubungan kencan hanya karena ingin disebut “gaul”? Di manakah para orangtua dan anggota komunitas muslim yang seharusnya menawarkan kepada mereka solusi agar hubungan pria-wanita menjadi halal? Atau menunjukkan kepada mereka keindahan gaya hidup Islami? Ya, harus ada solusi atas beragam patologi sosial yang menghinggapi para remaja dan pemuda muslim.

Mungkin tak sedikit remaja muslim yang mengatakan, “Lho, seharusnya kan hal-hal memalukan itu bisa dihindari. Tapi kenapa justru malah terjadi?” Pertanyaan tersebut memang penting untuk dijawab, tapi yang lebih penting adalah apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan soba-sobat kita yang tengah terlibat dalam relasi haram tersebut? Apakah dibiarkan saja? Mengisolir mereka dari komunitas masyarakat? Membiarkan mereka bergumul dengan kesedihan dan nestapa?

Parahnya, banyak orang yang cuek bebek dan tidak ingin diganggu oleh persoalan tersebut. Lalu ketika para remaja dan pemuda muslim ingin ambil bagian dalam menyadarkan rekan-rekan mereka yang terjerumus dalam kemaksiatan, justru banyak yang melarang. Ada yang menyatakan bahwa tugas memberikan kesadaran baik adalah tugas para ulama, juru dakwah, kyai, dan lain sebagainya, bukan para remaja dan anak-anak kemarin sore.

Jelas ini merupakan sebuah tragedi dan kesulitan bagi para remaja muslim yang ingin memberikan bantuan. Mereka harus menyusuri jalan panjang nan sunyi untuk ikut andil memberikan penyadaran, pertaubatan, dan penyuluhan. Padahal, para remaja dan pemuda yang ingin bertaubat dari interaksi lawan jenis terlarang sangat membutuhkan saudara dan saudari muslim mereka. Karena biasanya mereka akan lebih menerima nasihat dan arahan dari orang-orang yang dekat dengan mereka dan mengetahui sisi kejiwaan mereka. Jika mereka merasa bahwa saudara-saudari muslim mereka menjauh, maka mereka merasa dimarjinalkan dan mungkin akan melakukan dosa lebih berat lagi.

Memang, ampunan Allah tiada terbatas. Namun harus diingat bahwa kita semua bertanggungjawab untuk mengajak rekan-rekan kita menuju ampunan itu. Jangan biarkan mereka terus terjerembab dalam kemaksiatan dan jangan abaikan mereka. Tak layak rasanya jika kita membenci rekan-rekan kita yang melakukan kemaksiatan, sementara kita mengetahui bahwa salah satu nama Allah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim?

...Sudah menjadi tugas kita untuk mengajak rekan-rekan kita kembali menapaki jalan Allah, mengajarkan mereka tentang makna taubat. Tunjukkan kepada mereka jalan yang benar, yaitu jalan Islam...

Sudah menjadi tugas kita untuk mengajak rekan-rekan kita kembali menapaki jalan Allah, mengajarkan mereka tentang makna taubat, dan memberi mereka informasi tentang Islam yang kaffah (paripurna). Tunjukkan kepada mereka jalan yang sebelumnya tidak pernah ditunjukkan atau ditawarkan, yaitu jalan Islam.

Sampaikan dengan bahasa yang mudah dan cara yang persuasif. Mereka akan lebih menerima apabila yang menyampaikan adalah orang yang dekat dengan mereka dan mengetahui sisi-sisi psikologis mereka. Semoga Allah melindungi rekan-rekan kita dan para pemuda serta remaja muslim lainnya dari dosa dan bisikan setan. Semoga Allah menjadikan mereka sebagai para pemimpin umat yang akan menunjuki ke jalan lurus. Amin...

------------------------------------------------------------


Tanda Dekatnya Kiamat... Zina Dianggap Halal..!!!


Pengakuan Erdian Aji Prihartanto alias Anji, vokalis grup Musik Drive sebagai ayah biologis anak Sheila Marcia Joseph sempat meramaikan hiburan infotainmen Indonesia beberapa hari lalu. Banyak yang menyanjung dan menilai positif pengakuannya tersebut. Bahkan, tidak sedikit yang menganggapnya sebagai pahlawan. Walaupun pengakuan tersebut berarti pengakuan bahwa Anji telah berzina dengan ibu Leticia Carlotte Josep.

Ya, begitulah cara pandang masyarakat Indonesia yang tidak lagi menempatkan nilai agama dan norma pada urutan pertama. Padahal perzinahan, dalam Islam, sebuah perbuatan yang haram dan hina. Bahkan, seburuk-buruk orang Islam pun pasti tahu haramnya zina.

Inilah zaman yang sekarang kita hidup. Zaman yang kejahatan zina tersebar di mana-mana dan terlihat sebagai sesuatu yang biasa, sampai-sampai perbuatan ini masuk ke rumah kaum muslimin. Sehingga mudah kita dapatkan seseorang malah bangga ketika anaknya masuk ke rumah dengan menggandeng pacarnya. Kita berlindung kepada Allah dari musibah ini.

Sering juga kita dengar seorang gadis yang hamil di luar nikah. Kita akan melihat ayah dan ibunya sangat bingung dan malu. Namun, ketika ada seseorang yang siap menikahinya maka hilanglah kesedihan dan rasa malu. Bahkan tidak sedikit yang memeriahkan pesta pernikahan anaknya yang sudah mulai terlihat besar perutnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebingungan dan rasa malu mereka bukan karena anak gadisnya melakukan zina, tapi karena anaknya hamil dan belum ada yang siap menjadi ayahnya. Na'udzu billah min dzalik!

Tersebarnya zina terdukung oleh faktor pemicunya yang tersebar bebas di masyarakat seperti majalah dan film parno, televisi dengan tayangan yang vulgar, sinetron umbar aurat, film layar lebar yang sering dengan bumbu aksi-aksi mesum, dan pertunjukan pornoaksi dalam bungkus hiburan musik, dan media-media lainnya.

Tersebarnya zina dengan seperangkat sarana-sarana pendukungnya merupakan isyarat bahwa hancurnya dunia ini memang semakin dekat, tinggal menunggu waktu. Berikut ini beberapa keterangan hadits yang membenarkan kesimpulan di atas:

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan pada Qatadah, “Sungguh aku akan memberitahukan pada kalian suatu hadits yang tidak pernah kalian dengar dari orang-orang sesudahku. Kemudian Anas mengatakan,

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا

"Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, merebaknya perzinaan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Makna "merebaknya perzinahan" adalah zina tersebar dan dianggap biasa sehingga orang-orang yang berzina tidak lagi sembunyi-sembunyi karena banyaknya orang yang melakukan zina. (Disarikan dari Fathul Baari)

Sesungguhnya sunnah Allah berlaku pada makhluk-Nya, di mana jika perzinaan merajalela, maka Allah murka kepada mereka. Jika kemurkaan Allah terus berlangsung, maka Dia akan menurunkan adzab-Nya ke bumi. Abdullah bin Mas’ud, berkata, "Tidaklah muncul perzinaan di sebuah negeri, kecuali Allah mengumumkan kehancurannya."

Dalam hadist Aisyah radliyallah 'anha, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada shalat gerhana matahari beliau bersabda:

مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

"Wahai umat Muhammad, tidak ada yang lebih tersinggung (ghirah) melebihi Allah ketika seorang hamba laki-laki dan perempuan berzina. Hai umat Muhammad seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa.”

Kemudian, Rasulullah mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Ya Allah, apakah hal ini sudah aku sampaikan?” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada rahasia yang penting dibalik penyebutan dosa besar zina pada saat shalat kusuf. Yaitu maraknya perzinaan adalah tanda-tanda akan hancurnya dunia dan semakin dekatnya hari kiamat, dan gerhana adalah satu satu bentuk tanda kiamat.

Imam al Qurthubi dalam kitabnya al-Mufhim Limaa Asykala min Talkhiishi Muslim, dalam mengomentari hadits Anas di atas, mengatakan:

"Dalam hadits ini terdapat tanda kenabian, yaitu beliau shallallahu 'alaihi wasallam memberitahukan beberapa perkara yang akan terjadi, lalu secara khusus telah terjadi pada zaman sekarang ini." (Fathul Baari: 1/179)

Kalau hal ini telah terjadi pada zaman imam al Qurthubi, maka pada zaman kita sekarang ini lebih banyak lagi, mengingat semakin banyaknya kebodohan terhadap dien dan semakin tersebarnya kerusakan di antara manusia.

. . . maraknya perzinaan adalah tanda-tanda akan hancurnya dunia dan semakin dekatnya hari kiamat . .


--Zina Dianggap Halal--

Pada akhir zaman banyak orang tidak malu-malu lagi melakukan zina. Zina tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang hina dan memalukan. Hal ini dikarenakan banyaknya tontonan zina dan banyaknya orang yang berzina. Sehingga ketika seorang laki-laki ketahuan berzina terasa tidak ada beban asal bertanggungjawab mau menikahi wanita zinanya. Wal 'iyadl Billah!

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, Abu Malik al Asy'ari bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

"Sungguh ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan (menganggap halal perzinahan, sutera, minuman keras, dan musik-musik." (HR. Bukhari)

Makna yastahilluuna (menghalalkan), menurut Ibnul 'Arabi adalah mereka meyakininya sebagai sesuatu yang halal, sehingga mereka terus-menerus melakukannya tanpa beban, seolah-olah menikmati sesuatu yang halal. (Disarikan dari ucapan Ibnul 'arabi dari Fathul Baari: 16/61 dari Maktabah Syamilah)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Demi Allah yang diriku di tangan-Nya, tidaklah akan binasa umat ini sehingga orang-orang lelaki menerkam wanita di tengah jalan (dan menyetubuhinya) dan di antara mereka yang terbaik pada waktu itu berkata, "alangkah baiknya kalau saya sembunyikan wanita ini di balik dinding ini." (HR. Abu Ya'la. Al Haitsami berkata, "perawi-perawinya shahih." Lihat Majmu' Zawaid: 7/331)

Dan pada akhri zaman, setelah lenyapnya kaum muslimin, tinggallah orang yang jelek yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai. Diriwayatkan dari al-Nawwas radliyallah 'anhu:

وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ

"Dan ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang." (HR. Muslim)

Gambaran semacam ini sudah nampak di negeri kita, sebagaimana yang dilakukan para pelacur yang menjajakan dirinya di pinggir-pinggir jalan, di beberapa tempat keramaian atau taman kota, dan juga yang terjadi di pinggir-pinggir pantai, tempat wisata. Tapi, jika dibandingkan di Barat mungkin belum lah separah di sana. Namun, tidak menutup kemungkinan yang di Barat pun akan terjadi di sini, sebagaimana fenomena akhir-akhir ini terjadi, sebagian orang sudah berani merekam perbuatan bejatnya bersama wanita zinanya. Maka mungkin saja, zina di jalan-jalan dapat terjadi.

"Dan ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang." (al hadits)

Dari Abdullah bin Umar radliyallah 'anhuma, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai orang-orang bersetubuh di jalan-jalan seperti layaknya keledai.” Aku (Ibnu ‘Umar) berkata, “Apa betul ini terjadi?”. Beliau lantas menjawab, “Iya, ini sungguh akan terjadi.”

Fenomena zina di akhri zaman, boleh jadi lebih paraH daripada yang terjadi pada zaman jahiliyah. Orang-orang jahiliyah memandang buruk perzinahan yang dilakukan secara terang-terang. Berbeda dengan pandangan umum masyarakat modern, zina dianggap sebagai sebuah kebebasan yang diagungkan. Bahkan, orang yang melarang zina dianggap melanggar HAM.

Ibnu Abbas radliyallah 'anhuma berkata: "Mereka pada masa jahiliyah memandang zina yang lakukan dengan sembunyi-sembunyi tidaklah mengapa. Namun, mereka memandang buruk zina yang dilakukan dengan terang-terangan. Lalu Allah mengharamkan zina yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan." (Dinukil dari Fathul Baari)

Orang-orang jahiliyah memandang buruk perzinahan yang dilakukan secara terang-terang. Berbeda dengan pandangan umum masyarakat modern, zina dianggap sebagai sebuah kebebasan yang diagungkan.

Semoga mereka yang sudah terjerumus ke dalam kubangan haram segera kembali ke jalan yang benar. Meninggalkan segala bentuk keharaman dan mencari yang halal. Dan semoga Allah meneguhkan keimanan umat ini dari berbagai fitnah zaman yang menghawatirkan. Ya Allah, Tunjuki kami kepada kebenaran dan berilah kekuatan untuk mengikutinya. Dan palingkan kami dari kebatilan dan anugerahkan kami kekuatan untuk menjauhinya. Amin Ya Mujiibbas Sailiin...!!! [voa-islam.com]


jazakumullah khairan katsir...

Tidak ada komentar: