Dan bisa sebaliknya jalan menuju NERAKA jika niatan hanya karena gelimang duniawi semata.
Memilih jalan menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan kepedulian, saat terpaku dalam sujud-sujud panjang, mendoakan kesembuhan dan kebahagiaan pasien-pasien.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan pengabdian.
Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk.
Mengabdi pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya demam tinggi.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan Empati, ketika dengan lembut merangkul dan menguatkan seorang bapak tua yang baru saja kehilangan anaknya karena malaria.
Memilih jalan menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan kemanusiaan, ketika tergerak mengabdikan diri dalam Team Medis penanggulangan bencana dengan bayaran cuma-cuma.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan berbagi, ketika seorang tukang becak menangis karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit anaknya yang terkena demam berdarah. Lalu dengan senyum terindah yang pernah disaksikan dunia, .. menepuk bahunya dan berkata, “Jangan menangis lagi, Pak, Insya Allah saya bantu pembayarannya.”
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan kasih sayang, ketika dengan sepenuh cinta mengusap lembut rambut seorang anak dengan leukemia dan berbisik lembut di telinganya, ”Dik, mau diceritain dongeng nggak..?”
Memilih jalan menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan ketegasan, ketika sebuah perusahaan farmasi menjanjikan komisi besar untuk target penjualan obat-obatnya, lalu dengan tetap tersenyum mantap bisa berkata, “Maaf, saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya”
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan pengorbanan, saat tengah malam tetangga dari kampung sebelah dengan panik mengetuk pintu rumah kita karena anaknya demam dan kejang-kejang. Lalu dengan ikhlas beranjak meninggalkan hangatnya peraduan menembus pekat dan dinginnya malam.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS
Bukan sekadar agar bisa bergaya dengan BMW keluaran terbaru,
Bukan sekadar bisa terihat kerén dengan jas putih kebanggaan,
Bukan sekadar agar para tetangga terbungkuk-bungkuk memberi hormat.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan terjal lagi mendaki untuk meraih cita-cita. Bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang di cari. Tapi ridha Allah SWT yang senantiasa di perjuangkan.
Warning...!!!
Jika Anda ingin menjadi Dokter / Paramedis hanya untuk bisa kaya raya, maka segeralah kemasi barang-barang Anda. Mungkin fakultas ekonomi lebih tepat untuk mendidik Anda menjadi businessman bergelimang rupiah daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.
Jika Anda ingin menjadi Dokter / Paramedis hanya untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi di masyarakat, dipuja dan didewakan, maka silakan kembali ke Mesir ribuan tahun yang lalu dan jadilah firaun di sana daripada Anda di sini harus menjadi arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan paling berharga.
Jika Anda ingin menjadi Dokter / Paramedis untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan.. daripada Anda bersembunyi di balik topeng klimis dan jas putih necis sementara Anda alpa bagaimana makna menjadi Dokter / Paramedis yang sesungguhnya.
Ps/
Ini bukan provokasi untuk menjadi Dokter / Paramedis miskin, bukan juga mengatakan bahwa Dokter / Paramedis tidak perlu penghormatan atau hal-hal duniawi lainnya.
Tulisan ini hanya sekadar sebuah nasihat untuk meluruskan kembali niat menjadi seorang Dokter / Paramedis. Karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Silakan menjadi kaya, silakan menjadi terhormat, asal jangan itu yang menjadi tujuan utama.
Dokter / Paramedis terlalu rendah jika diniatkan hanya untuk keuntungan duniawi semata.
Mungkin akan sangat susah untuk menggenggam erat idealisme ini nantinya. Namun harus yakin, jika ada kemauan yang kuat dan niat yang tepat, idealisme ini akan terbawa sampai mati.
Walaupun harus sendirian dalam memperjuangkannya,
Walaupun banyak yang mencemooh dan merendahkan.
Yakinlah.., Allah tidak akan pernah salah menilai setiap usaha dan Perjuangan hamba-hamba-Nya.
-------------------------- -------------------------- -
@--Catatan ini teruntuk Putriku tercinta...
MARRIZKA GALUH PARAMADHITA, dkk.. yg saat ini tengah menekuni study di bidang ini,
Smoga kelak kau menjadi Ahli Medis yg bisa menolong sesama dengan hati nurani yg tulus ikhlas karena ALLOH SWT, Amin... (Salam Kasih & Do'a Bunda..-Shofie-)
Memilih jalan menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan kepedulian, saat terpaku dalam sujud-sujud panjang, mendoakan kesembuhan dan kebahagiaan pasien-pasien.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan pengabdian.
Mengabdi pada masyarakat yang masih akrab dengan busung lapar dan gizi buruk.
Mengabdi pada masyarakat yang masih sering mengunjungi dukun ketika anaknya demam tinggi.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan Empati, ketika dengan lembut merangkul dan menguatkan seorang bapak tua yang baru saja kehilangan anaknya karena malaria.
Memilih jalan menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan kemanusiaan, ketika tergerak mengabdikan diri dalam Team Medis penanggulangan bencana dengan bayaran cuma-cuma.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan berbagi, ketika seorang tukang becak menangis karena tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit anaknya yang terkena demam berdarah. Lalu dengan senyum terindah yang pernah disaksikan dunia, .. menepuk bahunya dan berkata, “Jangan menangis lagi, Pak, Insya Allah saya bantu pembayarannya.”
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan kasih sayang, ketika dengan sepenuh cinta mengusap lembut rambut seorang anak dengan leukemia dan berbisik lembut di telinganya, ”Dik, mau diceritain dongeng nggak..?”
Memilih jalan menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan ketegasan, ketika sebuah perusahaan farmasi menjanjikan komisi besar untuk target penjualan obat-obatnya, lalu dengan tetap tersenyum mantap bisa berkata, “Maaf, saya tidak mungkin mengkhianati pasien dan hati nurani saya”
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan pengorbanan, saat tengah malam tetangga dari kampung sebelah dengan panik mengetuk pintu rumah kita karena anaknya demam dan kejang-kejang. Lalu dengan ikhlas beranjak meninggalkan hangatnya peraduan menembus pekat dan dinginnya malam.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS
Bukan sekadar agar bisa bergaya dengan BMW keluaran terbaru,
Bukan sekadar bisa terihat kerén dengan jas putih kebanggaan,
Bukan sekadar agar para tetangga terbungkuk-bungkuk memberi hormat.
Memilih menjadi DOKTER / PARAMEDIS adalah memilih jalan terjal lagi mendaki untuk meraih cita-cita. Bukan kekayaan atau penghormatan manusia yang di cari. Tapi ridha Allah SWT yang senantiasa di perjuangkan.
Warning...!!!
Jika Anda ingin menjadi Dokter / Paramedis hanya untuk bisa kaya raya, maka segeralah kemasi barang-barang Anda. Mungkin fakultas ekonomi lebih tepat untuk mendidik Anda menjadi businessman bergelimang rupiah daripada Anda harus mengorbankan pasien dan keluarga Anda sendiri demi mengejar kekayaan.
Jika Anda ingin menjadi Dokter / Paramedis hanya untuk mendapatkan kedudukan sosial tinggi di masyarakat, dipuja dan didewakan, maka silakan kembali ke Mesir ribuan tahun yang lalu dan jadilah firaun di sana daripada Anda di sini harus menjadi arogan dan merendahkan orang lain di sekitar Anda hanya agar Anda terkesan paling berharga.
Jika Anda ingin menjadi Dokter / Paramedis untuk memudahkan mencari jodoh atau menarik perhatian calon mertua, mungkin lebih baik Anda mencari agency selebritis yang akan mengorbitkan Anda sehingga menjadi artis pujaan.. daripada Anda bersembunyi di balik topeng klimis dan jas putih necis sementara Anda alpa bagaimana makna menjadi Dokter / Paramedis yang sesungguhnya.
Ps/
Ini bukan provokasi untuk menjadi Dokter / Paramedis miskin, bukan juga mengatakan bahwa Dokter / Paramedis tidak perlu penghormatan atau hal-hal duniawi lainnya.
Tulisan ini hanya sekadar sebuah nasihat untuk meluruskan kembali niat menjadi seorang Dokter / Paramedis. Karena setiap amalan tergantung pada niatnya. Silakan menjadi kaya, silakan menjadi terhormat, asal jangan itu yang menjadi tujuan utama.
Dokter / Paramedis terlalu rendah jika diniatkan hanya untuk keuntungan duniawi semata.
Mungkin akan sangat susah untuk menggenggam erat idealisme ini nantinya. Namun harus yakin, jika ada kemauan yang kuat dan niat yang tepat, idealisme ini akan terbawa sampai mati.
Walaupun harus sendirian dalam memperjuangkannya,
Walaupun banyak yang mencemooh dan merendahkan.
Yakinlah.., Allah tidak akan pernah salah menilai setiap usaha dan Perjuangan hamba-hamba-Nya.
--------------------------
@--Catatan ini teruntuk Putriku tercinta...
MARRIZKA GALUH PARAMADHITA, dkk.. yg saat ini tengah menekuni study di bidang ini,
Smoga kelak kau menjadi Ahli Medis yg bisa menolong sesama dengan hati nurani yg tulus ikhlas karena ALLOH SWT, Amin... (Salam Kasih & Do'a Bunda..-Shofie-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar