1. Perhatikanlah orang yang memberikan nasihat kepadamu. Seandainya dia memulai dari sisi yang merugikan orang banyak, maka janganlah engkau terima nasihatnya dan berhati-hatilah darinya. Akan tetapi, jika dia memulainya dari sisi keadilan dan kebaikan bagi orang banyak, maka terimalah nasihat itu.
2. Janganlah engkau meninggalkan pemberian nasihat kepada keluargamu, karena sesungguhnya engkau bertanggungjawab atas mereka.
3. Tidaklah memahami pembicaraanmu orang yang lebih senang berbicara kepadamu daripada mendengarkan pembicaraanmu. Tidaklah mengetahui nasihatmu orang yang hawa nafsunya mengalahkan pendapatmu. Dan tidaklah menerima nasihat (atau argumentasi) –mu orang yang berkeyakinan bahwa dia lebih sempurna daripadamu tentang pengetahuan yang engkau sampaikan kepadanya.
4. Nasihatilah setiap orang yang meminta nasihat darimu, dan janganlah engkau meminta nasihat kecuali kepada seorang penasihat yang bijak.
5. Jika musuhmu meminta nasihat kepadamu, maka berilah dia nasihat dengan sepenuh hati (tulus). Sebab, dengan permintaan nasihat itu, berarti dia telah keluar dari permusuhan denganmu dan telah masuk kedalam kecintaan kepadamu.
6. Pelajaran adalah pemberi peringatan dan penasihat. Dan mengambil pelajaran membawa kepada kesadaran.
7. Alangkah banyaknya contoh (peringatan), tetapi sedikit sekali yang menjadikannya sebagai pelajaran.
8. Di dalam pelajaran terdapat kecukupan yang tidak memerlukan lagi ikhtiar
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar