BUAH TIIN / BUAH ARA
BUAH SURGA... POHON KEHIDUPAN
Sungguh sebuah ketakjuban yang luar biasa apabila mendengar dan melihat buah Tiin atau buah Ara ini, hal tersebut di karenakan dia adalah sebuah tanaman yang tercantum dalam 3 kitab yakni Taurat, Injil dan Al qur'an.Pasti ada sesuatu yang mistery dan mungkin agung sehingga ia tercipta dan tersabda untuk mengiringi perjalanan wahyu Illahi dalam 3 kenabian hamba Yang Di CintaiNya, ataupun mungkin bahkan sangat logis sekali sehingga buah Tiin ( pohon kehidupan ) ini di sebut dalam 3 kitab di karenakan melimpahnya manfaat dan khasiat dari buah yang berbentuk dasar bulat ini.Konon kabarnya dia di sebut sebagai pohon kehidupan di karenakan dia mampu hidup subur dan berbuah lebat di tengah terik dan ganasnya alam padang pasir di kala tidak ada tanaman lainpun selain pohon buah Ara ini.
Khasiat dan manfaat buah Tiin.
1. Peluruh racun dalam tubuh sekaligus antioksidan.
Berdasarkan penelitian California Fig Nutritional Information, buah tiin mengandung serat (dietary fiber)yang sangat tinggi. Setiap 100 gr buah tiin kering terkandung 12.2 g serat sedangkan appel hanya mengandung 2.0g dan jeruk 1.9g. Para Pakar kesehatan sangat menganjurkan untuk mengkonsumsi tiin secara teratur. Selain dapat membantu membersihkan racun di dalam tubuh, serat terkandung juga mampu mencegah kanker kolon dan penyakit degeneratif lainnya.Hasil Riset Universitas Rutgers di New Jersey lain lagi. Penelitian Rutgers membuktikan kalau buah tiin mengandung antioksidan yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker.
2. Pencegah Jantung koroner.
Tiin juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan bagi kesehatan, diantaranya omega-3 dan omega-6. lemak ini terbukti berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner.
3. Meski rasanya manis tidak menyebabkan Diabetes.
Rasa manis yang terkecap dari buah Tiin ini, ternyata mempunyai kelebihan tersendiri, buah tiin rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolesterol sehingga sangat cocok dikonsumsi para penderita diabetes mellitus.
4. Menjaga kebugaran dan vitalitas.
Beragam vitamin dan mineral bermanfaat terkandung di dalamnya. Setiap 100g buah tiin mengandung vitamin A sebanyak 9.76 IU, vitamin C, 0.68 mg, kalsium, 133.0 mg dan zat besi, 3.07mg. Vitamin dan mineral ini sangat diperlukan tubuh untuk menjaga dan memelihara kesehatan organ tubuh kita. Sungguh “si mungil” yang kaya manfaat
Khasiat dan manfaat buah Tiin.
1. Peluruh racun dalam tubuh sekaligus antioksidan.
Berdasarkan penelitian California Fig Nutritional Information, buah tiin mengandung serat (dietary fiber)yang sangat tinggi. Setiap 100 gr buah tiin kering terkandung 12.2 g serat sedangkan appel hanya mengandung 2.0g dan jeruk 1.9g. Para Pakar kesehatan sangat menganjurkan untuk mengkonsumsi tiin secara teratur. Selain dapat membantu membersihkan racun di dalam tubuh, serat terkandung juga mampu mencegah kanker kolon dan penyakit degeneratif lainnya.Hasil Riset Universitas Rutgers di New Jersey lain lagi. Penelitian Rutgers membuktikan kalau buah tiin mengandung antioksidan yang dapat mengikat senyawa karsinogen penyebab kanker.
2. Pencegah Jantung koroner.
Tiin juga mengandung asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan bagi kesehatan, diantaranya omega-3 dan omega-6. lemak ini terbukti berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner.
3. Meski rasanya manis tidak menyebabkan Diabetes.
Rasa manis yang terkecap dari buah Tiin ini, ternyata mempunyai kelebihan tersendiri, buah tiin rendah lemak, rendah sodium, rendah kalori dan bebas kolesterol sehingga sangat cocok dikonsumsi para penderita diabetes mellitus.
4. Menjaga kebugaran dan vitalitas.
Beragam vitamin dan mineral bermanfaat terkandung di dalamnya. Setiap 100g buah tiin mengandung vitamin A sebanyak 9.76 IU, vitamin C, 0.68 mg, kalsium, 133.0 mg dan zat besi, 3.07mg. Vitamin dan mineral ini sangat diperlukan tubuh untuk menjaga dan memelihara kesehatan organ tubuh kita. Sungguh “si mungil” yang kaya manfaat
Siapapun yang terbiasa mengisi teka-teki silang pasti tahu jawaban pertanyaan ‘nama pohon’. Ya, tepat, jawaban yang benar ‘ara’. Pohon ara bernama latin Ficus sp. Famili moraceae. Pohon ara berkerabat dekat dengan beringin. Genus ficus memiliki ciri khas pada bentuk buah yang mirip periuk terbalik. Tinggi pohon ara dapat mencapai 20 meter. Pohon ini berdaun tunggal, berselang-seling. Buah ara ada yang hampir sebesar bola pingpong, agak gepeng. Seluruh bagian pohon dapat mengeluarkan getah yang berwarna putih susu.
Buah ara dapat dimakan. Di hutan-hutan buah ini disukai oleh kera, burung, babi hutan dan kancil. Bila kita memakan buah ara, terasa manis namun agak berbau aneh. Biji buah ara berukuran kecil-kecil dan lunak. Orang tak begitu banyak mengenal potensi buah ini. Padahal kalau kita dapat mengolah buah ini dapat menjadi penganan yang lezat. Potensi olahan buah ara antara lain sebagai manisan. Buah ara bergerombol menempel pada batang dan cabang. Saat masih muda, buah ini berwarna hijau kemudian menjadi kuning atau merah saat masak. Anak-anak jaman dulu mengambil buah ini dijadikan mainan mobil-mobilan sebagai rodanya.
Sedikit orang yang mengetahui manfaat ara. Tetapi tidak bagi seorang environnmentalist dan conservationist. Mereka memandang pohon ara sebagai penyelamat lingkungan. Pohon ara mampu menyediakan pakan yang cukup bagi hewan di dalam hutan. Sifat perakarannya mendukung sebagai penahan erosi. Tajuknya yang selalu hijau dan rindang sepanjang tahun menyumbang iklim mikro yang sejuk sehingga satwa betah berada di dalamnya. Tajuknya yang rindang dapat digunakan sebagai pemecah angin. Pohon ara menyerap gas karbon paling banyak dibandingkan jenis lain.
Berkaca dari pohon mengkudu, untuk menambah nilai ekonomi pohon ara memerlukan banyak riset. Riset ini meliputi potensi buah ara sebagai bahan pangan dan obat-obatan. Farmakolog dapat meneliti bagian-bagian jaringan tanaman yang bersifat fitofarma. Ekonom menggali potensi pasar yang akan disasar. Hasil penelitian ini disebarluaskan oleh pemerintah kepada para pelaku ekonomi. Perusahaan dapat mengemasnya dalam kampanye gerakan hidup sehat. Dengan cara demikian masyarakat baru bisa mengembangkan pohon ara.
Ironis memang keberadaan pohon ara di masyarakat. Ia hanya dibiarkan tumbuh oleh masyarakat dengan liar dan tak terawat. Oleh karena itu, keberadaannya hanya ditemukan di tepi-tepi sungai, kuburan dan lahan yang terabaikan.
